Adopt Baby Coral Desa Teluk Tamiyang “Youth Moment for Coral Reef Conservation”

Indonesia menjadi negara maririm yang mempunyai potensi di bidang kelautan dan perlu dikembangkan serta dikelola dengan baik, salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan perlu dijaga adalag ekosistem terumbu karang yang mempunyai banuak manfaat di bidang perikanan dan industri wisata.

Ekosistem terumbu karang telah mengalami ancaman yang sangat serius, mengingat ekosistem terumbu karang ini mudah rusak dan hancur karena tergolong sangat rentan serta mudah terganggu apabila mendapat tekanan dari luar. Meningkatnya kerusakan terumbu karang dapat berakibat dari tindakan yang langsung maupun tidak langsung dimana kegiatan manusia menjadi salah satu yang menyebabkan kerusakan ekosistem ini. Seperti penggunaan bahan kimia untuk menangkap ikan yang mengakibatkan timbulnya bleaching atau pemutihan terumbu karang akibat kehilangan zooxanthellae yang berujung menimbulkan kematian karang batu.

Menurut LIPI secara keseluruhan pada tahun 2019 data dari 1153 terumbu karang, sekitar 390 (33,82%) tergolong rusak, 431 (37.78%) tergolong sedang, 258 (22.38%) tergolong baik dan 74 terumbu karang (6.42%) tergolong sangat bagus (Appendix 1). Transplantasi terumbu karang adalah suatu cara untuk merehabilitas karang yang rusak akibat berbagai macam faktor. Pasukan Bawah Laut (PBL) yang merupakan organisasi dibawah naungan HIMA MSP melakukan transplantasi terumbu karang yang bertemakan “Youth Moment for Coral Reef Conservation” dengan kegiatan open donasidalam bentuk penjualan merchandise seperti gantung kunci, totebag dan kaos. Hasil dari donasi tersebut akan dibelikan baby coral yang akan ditransplantasi di Desa Teluk Tamiyang pada 1 April 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *